BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini,
tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuannya adalah agar dapat:
1. Mengetahui bagian – bagian
tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai
2. Mengetahui tanaman bibit bonsai
3. Mengetahui tanaman bakal bonsai
dan bagaimana cara menanamnya
4. Mengetahui bagaimana cara membuat
tanaman bonsai
5. Untuk memenuhi tugas mandiri mata
pelajaran bahasa Indonesia
B. Latar Belakang
Menurut Rismunandar, (1993L tanpa
halaman) menyatakan, “tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang
beraneka ragam bentuk dan warnanya itu di Jepang diberi nama bonsai.”Dari
kutipan di atas menunjukan tentang pengertian bonsai, jadi bonsai adalah
tanaman kerdil yangbentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di
pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman
hias, itu karena bentuknya yang indah dan menarik dan biasadipajang di halaman
rumah sebagai Hiasan untuk menambah keindahan rumah, sehingga orang yang melihatakan
merasa tertarik.Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok
pada abad ke XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang,
hingga seni tanaman kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan dankeunikan
dari tanaman bonsai ini akhirnya tanaman bonsai ini sampai merambah ke Amerika
Serikat bahkan ke dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini banyak digemari
dan diminati untuk bisa memiliki tanaman itu.Dengan demikian untuk bisa
memenuhi hasrat itu, maka bonsai dalam penyusunan karya ilmiah ini. Hal ini sengaja
penulis sajikan agar menambah kreatifitas bagi yang berminat tanaman hias.
C. Metode
Dalam penyusunan karya ilmiah ini
penulis menggunakan metode deskripsi dan pendekatan yang digunakan yaitu
dengan pendekatan normative, dimana penulis menjelaskan dan memaparkan
bagaimana cara membentuk tanaman menjadi tanaman bonsai dengan menggunakan
literature yang ada
D. Sistematika Penulisan
Di samping karya ilmiah ini harus
bersifat ilmiah, juga harus tersusun secara sistematis. Adapun sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut:
Dalam sistematika penulisan karya
ilmiah ini diawali dengan isi yang terdiri dari daftar isi, dilanjutkan dengan
isi yang terdiri dari beberapa Bab yaitu Bab I, Bab II, dan Bab III, yakni
rinciannya sebagaiberikut:
Bab I
Pendahuluan Isi dari Pendahuluan ini
terdiri dari beberapa sub Bab yaitu; tujuan, latar belakang, metode;
sistematika penulisan, dan terakhir Kegunaan
Bab II
PembahasanPembahasan ini menguraikan materi
tentang tanaman bonsai secara teoritis dimana dalam hal ini terdiridari
beberapa sub yaitu:
1
bagian tanaman, sifat dan fungsinya,
bibit bonsai, bakal bonsai dan cara menanamnya; dan tahap-tahap pembentukan
bonsai.
Bab III Penutup
Dalam Bab III ini diisi dengan
penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, dimana penulis setelah menguraikan
materi tentang bonsai selanjutnya menyimpulkan dan memberikan saran sehingga
karya ilmiahini bisa bermanfaat.
E. Kegunaan
Manfaat dan kegunaan penyusunan
karya ilmiah ini diharapkan bisa:
1. Menumbuhkan minat seseorang untuk
bisa memiliki bonsai
2. Memberikan motivasi untuk bisa
berkreasi dan kreatif
3. Memberikan pengetahuan dan
pengalaman bagaimana membentuk tanaman bonsai
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagian Tanaman, Sifat Dan
Fungsinya
Bagi seorang yang baru ingin
mengembangkan daya kreasinya membentuk bonsai, terlebih dahulu memerlukan bekal
pengetahuan ala kadarnya tentang tumbuh-tumbuhan.Membuat bonsai pada hakikatnya
mempengaruhi bagian-bagian tanaman sedemikian rupa sehingga bisatampil
pertumbuhan yang dikehendaki pemiliknya.Perlu diingat, bahwa tumbuh-tumbuhan
sebagai makhluk yang hidup, walaupun bersifat pasif, tetap akan memberikan
reaksi terhadap gangguan pada tubuhnya.
1. Organ-Organ Tanaman dan Sifatnya
Hingga saat ini tanaman yang
dikerdilkan pada umumnya termasuk keluarga besar “Dicotyledon” atau tanaman
yang bijinya berkeping dua, maka dari itu uraian tentang bagian-bagian tanaman
di bawah ini khusus ditujukan terhadap tanaman yang berkeping dua.
Bagian-bagian tanaman dapat dibagi
dalam dua bagian ialah:
- Bagian vegetatif (organum
nutritivum)
- bagian generatif (organum
reproductivum)Untuk landasan membuat bonsai dibatasi pada penguraian bagian
vegetatif saja, Karena bagian generatif kurang perannya dalam membentuk bonsai.
a. Bagian Vegetatif
Bagian vegetatif dapat dibagi dalam
2 (dua) bagian:
1. Yang berada di atas tanah (batang
pokok, dahan, ranting, daun) berada di dalam lingkungan
yang penuh dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu udara
yang tidak konstan
2. Bagian yang berada di dalam
tanah, perakaran yang tumbuhnya ke bawah atau ke dalam tanah
dan menghindari
matahari.Bagian ini terdiri dari:
- Akar tunggang atau akar pokok yang
tumbuhnya lurus ke bawah
- Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar dari dekat
leher akar
b. Sifat dan fungsi bagian vegetatif.
1. Batang pokok
Dapat meningkat tingginya, Karena
diperlengkapi dengan titik tumbuh pucuknya. Dan dapat memperbesar lingkaran
batangnya Karena diperlengkapi dengan jaringan khusus yang disebut kambium.
Letak kambium diatas kayu, dan di bawah kulit.
2. Dahan
Tumbuh dari kuntum yang berada di
ketiak daun pada batang pokok yang masih muda. Tumbuhnya bias mendatar atau
membentuk sudut kurang dari 90°. Dengan adanya dahan-dahan tersebut dibentuklah
mahkota pohon yang konis, pyramidal, bulat telur, lonjong dan sebagainya.
3. Ranting
Tumbuh dari kuntum yang berada di
ketiak daun dahan, dapat tumbuh ke arah yang beraneka ragam, namun rata-rata
tumbuh ke luar arah dahan. Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi
membentuk ranting-ranting baru.
4. Kuntum
Kuntum dapat berada di titik tumbuh,
ketiak daun dan ada pula yang terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat
tumbuh sebagai ranting atau dahan baru.
3
5. Akar
Akar sifatnya menghindari sinar
matahari, sifat ini disebut “negatif phototropis”. Pertumbuhan akar tidak kaku,
yang berarti dapat menyesuaikan diri dengan ruang lingkup di mana mereka
berada, misalnya akar tunggang menjadi lateral bila tumbuhnya terhalang oleh
suatu benda yang tidak bisa ditembus, akan berubah arahnya. Sebagai contoh akar
tanaman di dalam pot atau keranjang akan melingkar-lingkar bila mana sudah tua
umurnya.
2. Fungsi Bagian Tanaman
Organ-organ tanaman yang berada di
atas tanah, tidak dapat dipisahkan dari organ-organ yang berada didalam tanah.
Dampak pertumbuhan perakaran, nampak pula pada pertumbuhan batang pokok dahan
dan sebagainya.
a. Daun
merupakan pabrik untuk menghasilkan
zat karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses
fotosintesa.Sarana dari proses tersebut adalah:
- Hijau daun yang sehat
- Sinar matahari
- Udara yang mengandung zat asam arang (CO2)
- Air
b. Fungsi akar
Fungsi akar yang utama adalah untuk
menyerap zat-zat mineral yang larut di dalam air atau dari tanah.Zat-zat
mineral ini pada umumnya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.Air yang diserap
bersama zat mineral, diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesa. Tanpa air
atau kekurangan air tanaman akan nampak layu, terutama yang diserang terlebih
dahulu bagian-bagian yang masih relatif muda.
B. Bibit
Bonsai
Bibit untuk bonsai atau bakal bonsai
dapat diperoleh dari:
- Biji yang khusus disemaikan atau
dari semai yang ada di alam bebas
- Setekan atau cangkokan, yang
pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan
- Okulasi
- Bongkah-bongkah tanaman yang masih
bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup
1. Semai Bakal Bonsai
Untuk mendapatkan bibit melalui
penyemaian sendiri, akan memakan waktu cukup lama. Menyemaikan bijihingga dapat
di tanam dalam pot banyak liku-likunya, sehingga dapat menghabiskan semangat
untuk memulai mengayunkan langkah membentuk bonsai.Pesemaian bibit bonsai lebih
baik diserahkan saja kepada perusahaan bibit (bonsai) yang sekaligus berkecimpung
dalam pembikinan bonsai untuk di jual.
2. Setek, Cangkok Dan Okulasi
Menyetek, mencangkok dan membuat
okulasi merupakan seni tersendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan
tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa
membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun
.a. Menyetek
Sebelum mempraktekan teknis menyetek
tanaman, perlu disadari bahwa setiap jenis tanaman dapat dengan mudah
disetek.Dikenal 3 jenis setek, yaitu:
- Setek lunak dan setengah lunak
- Setek keras- Setek daun
4
b. Cangkok
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan
minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak
lengket)
.Teknik mencangkok
- Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm
- Buang lendirnya dengan mengerok
atau melap dengan kain yang kering
- Biarkan 3-4 hari
- Kemudian tutup lukanya dengan mos
yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah
dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1
- Balut mos atau tanah dengan
lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah
- Dengan jarum lembaran plastik
dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung.
c. Membikin Okulasi
Bagi yang telah biasa menanam satu
jenis pohon misalnya buah-buahan dalam bentuk okulasi untuk dijadikan bonsai,
tidak merupakan suatu problem yang pelit. Tapi tidak demikian halnya bagi
seorang pendatang baru, yang ingin menyibukkan diri dalam seni bonsai dan harus
didahului dengan membikin ekolusi sendiri.Bibit ekolusi terdiri dari 2 (dua)
bagian ialah :
- Batang bawah (onderstam)
- Batang atas (entrijs)
Langkah-langkah dalam perokulasian:
- Batang pokok bersihkan 15 cm di
atas tanah
- Sayat kulit 10 cm dari atas tanah
selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan
kanan kiri menurun ± 4 cm panjang
- Tarik kulit ke bawah, sehingga
merupakan lidah, kemudian potong separuhnya
- Sayat mata dari dahan entrijs,
dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di
atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan
pohon pokok
- Angket kayu perlahan-lahan tanpa
merusak matanya
- Kulit yang bermata, masukkan
antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan
tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup
- Balut dengan tali raffia yang erat
C. Bakal Bonsai Dan Cara Menanamnya
Prinsip-prinsip menanam bonsai ini
ialah:
- Pot dibikin dari tanah bakar,
porselin atau plastic
- Air di dalam pot yang berlebih
harus dapat mengalir keluar dengan sendirinya
- Jenis tanahnya adalah tanah yang
tidak mudah padat atau plastik (liat/lengket)
- Tanah di dalam pot harus yang
cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih
- Daya serap tanahnya terhadap air
baik, sehingga dapat mempertahankan kelembapannya.
1. Pot dan isinya
Pot merupakan sarana dalam kreasi
bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Dengan bonsai,pot
merupakan rangkaian yang harus harmonis, yang serasi dan atraktif dengan kata
lain berukuran seimbang dengan bentuk bonsainya.
Pot bonsai dapat berbentuk: bulat,
oval, segi lima, segi panjang dan sebagainya
Ukurannya : besar, sedang, kecil
hingga kecil sekali, tinggi hingga rendah seperti talam Warnanya : beraneka
ragam
Lubang pembuangan air : Selain pot
berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang
pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain.
5
Pada umumnya jenis tanaman tertentu
membutuhkan campuran tanah yang khas bagi mereka. Resep umum medium untuk
tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya)
adalah:50 % tanah liat sedang20 % pasir dan30 % kompos
2. Mengisi Pot.
Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan
duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas.Lapisan paling atasnya
atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan
humus, dan subur.Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke
bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisaberbentuk lapisan tanah yang banyak
batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah
lapisan induk batu yang kedap air.Kesuburan dan tinggi rendahnya pertumbuhan
tanaman tahunan tergantung pada tebal tipisnya lapisan kedua dan ketiga. Bila
lapisan kedua dan ketiga bercadas, pertumbuhan akar tunggangnya terhalang.
Tanah yang tidak dalam dan bercadas dalam musim kemarau banyak mengalami
kekurangan air. Akibatnya ialah tanaman tahun yang tumbuh di atasnya tidak akan
normal, alias pendek.
3. Pengamanan Isi Pot
Batu kerikil, pasir dan tanah bisa
mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai,terutama cacing dan
nematoda. Cacing tanah atau cacing hujan walaupun tidak akan merusak akar namun
tetap saja dapat merisaukan. Selain serangga, jenis-jenis penyakit yang dapat
mengakibatkan pembusukanpun bisa berada di dalam tanah maupun pasir. Biji-biji
rerumputan dan sebaginya terdapat pula di pasir.
4. Cara Menanami Bonsai
Bakal bonsai dapat diperoleh melalui
beberapa cara ialah:- Membibitkan sendiri melalui penyemaian- Membeli dari
penjual bibit di pinggir jalan atau kebun bibit- Mencari di luar halaman atau
di alam bebas
5. Pemeliharaan Setelah Tanam
Setelah penanaman selesai, siram
bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman
harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika
air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Bila air nampak
mengenang dan tidak mau keluarlubang air, ini merupakan pertanda bahwa lubang
air tersumbat. Malapetaka kecil ini dapat diatasi denganalat pengungkit.Untuk
menghindari permukaan tanah di dalam pot cepat mengering. Dapat ditutup dengan
mos kering sebagai mulsa atau lumut hijau bilamana ada. Namun yang lebih
praktis adalah dibungkus dengan lembaran plastik. Batu kerikil kecil-kecil
dapat berfungsi juga sebagai mulsa.Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat
yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan
kesayangan.Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat
diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.
6
D. Tahap-Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman kerdil alias
bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohonan
di alam bebas. Skala duplikasi ini bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun
tetap di bawah ukuran yang normal.Bentuk bonsai dapat menggambarkan sejenis
pohon yang bertahan terhadap keganasan alam, misalnya angin yang keras,
badai laut di pinggir pantai yang berlaut-laut. Pohon nampak porak-poranda
namun tetap survive.Bonsai dapat menampilkan bentuk mahkota pohon indah secara
individual, namun dapat pula berbentuk kebun mini. Kebun mini ini dapat
berbentuk rata, namun dapat pula berbentuk puncak gunung dengan beberapa
tanaman kerdil. Puncak gunung dapat nampak hijau karena tertutup mos atau
berbentuk batu-batu karang yang menampilkan bentuk tanah yang kritis.
1.
Tahap
Pertama, Membentuk Kerangka Dasar Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi
kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali,setelah mengalami pemindahan.
Batang Pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai
ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.Kerangka dasar
sementara sudah dimulai pada waktu memindahkan tanaman ke dalam pot bonsai.
Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk
bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya
nanti.Kerangka dasar ini terdiri dari rangkaian batang pokok dan beberapa
dahanDahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting pemangkas
sedemikian rupa, sehingga habis pangkalnya. Tepatnya, luka bekas dahan nampak
rata dengan permukaan kulit batang pokok.Batang Pokok Batang pokok dapat diatur
sikapnya menjadi:
-
Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang sistematis atau asimatris
-
Berliku-liku namun menjulang ke atas
-
Miring hingga menggelantung
-
Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher akar atau lebih tinggi
dan
sebagainya
2.
Tahap
Kedua Merubah Arah Dan BentukMerubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan
dahan-dahan merupakan suatu paksaan danmemakan waktu hingga bentuk dan arah
yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk
memudahkan pelaksanaannya sebagai berikut:
-
Kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya
-
Tali raffia
-
Tang untuk memotong kawat
-
Gunting pemangkas- Gunting biasa
-
Pisau kecil yang tajam
-
Tang yang runcing ujungnya
-
Cellotape
7
E. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat
dikerdilkan. Misalnya tanaman advokat yang berdaun lebar dan panjang tidak.
Mungkin memenuhi persyaratan agar daunnya bisa mengecil. Tanaman yang dapat
memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun
berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium),
jenis-jenis coniper (cemara, pinus dll), delima (punika granatum), lo(ficus
glomerata) dan sebagainya. Di samping berukuran kecil hendaknya mempunyai sifat
mudah rontok.Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan
daunnya yang cukup lebat,namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai
keseluruhannya.
Batang pokok dan dahan harus nampak
tumbuh kuat, dan menghasilkan ranting-ranting dan daun yang sehat.Walaupun
bagaikan suburnya pertumbuhan daun namun dalam peryempurnaan bentuk bonsai,
batang pokokdan dahan harus nampak jelas tidak tertutup. kedua-duanya merupakan
kerangka dasar, dan sebagai dasar yang harus tetap menonjol.
Langkah-langkah penyempurnaan ini
dalam hakikatnya sangat mengasyikan pemiliknya. Setiap waktu yang senggang
sering dimanfaatkan untuk meneliti pohon kerdil kesayangannya.
Langkah-langkah penyempurnaanini terdiri dari.
- Pemangkasan
- Pengetipan/pengurangan kuntum
ranting maupun dahan
- Jika perlu menambah lakukan dan
sebaginya.
1. Pengendalian pertumbuhan
Setiap orang mengetahui, bahwa
tanaman khususnya yang berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan
berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan meningkat tingginya
dan akan melebar mahkotanya.Setiap bagian yang dilengkungkan, sebagai reaksinya
ialah mengeluarkan kuntum baru yang dapat menjadikan dahan maupun ranting
mengakibatkan kuntum di bawah titik tumbuh yang semula pasif (tidur)akan aktif
dan tumbuh.Pengendalian pertumbuhan tersebut dilaksanakan melalui pemangkasan
dan pengetipan / Pemetikan titik tumbuh Dengan pemangkasan dibuangnya:
- Cabang/ dahan yang tumbuhnya di
luar rencana akibat dari lengkungan atau yang tumbuh dari
kuntumadventif
- Ranting-ranting yang tumbuhnya
saling tindih yang tampil kurang sedap
- Ranting-ranting yang tumbuh ke
arah bawah atau ke arah batang pokok
- Ranting-ranting yang lemah
pertumbuhannya
2. Cara dan Waktu Pemangkasan
Memotong dahan atau ranting,
dilakukan sebagai berikut:
- Potong sedekat mungkin dengan
kuntum yang nampak sehat
- Bila ingin membentuk ranting baru,
potong sedekat mungkin dengan ranting yang tumbuhnya
sehat
- Bila memangkas cabang, Potonglah
sedemikian rupa hingga lukanya rata dengan permukaan
pangkaltumbuhnya. Tutup lukanya
yang besar dengan paraffin.
3. Melilit Dahan Dengan Kawat
Melilit dahan-dahan yang memanjang karena
pertumbuhannya masih dapat dilaksanakan. Tindakan ini dilakukan selama
pertumbuhan baru, masih memungkinkan tanpa mengganggu bentuk dan penampilan
bonsai selanjutnya Langkah-langkah dalam penyempurnaan bonsai nampaknya
sederhana. Tapi hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah
beberapa tahun, ada yang tiga ada yang lima tahun lebih.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan
pengkajian secara normative pada Bab II, maka penulis menyimpulkan, yaitu:
1. Bonsai adalah tanaman kerdil yang
dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuknya
dan warnanya.
2. Bagian-bagian tanaman yang dapat
dibentuk menjadi bonsai adalah, batang pokok, dahan ranting danakar.
3. Bibit atau benih yang dapat
dijadikan bakal bonsai dapat dihasilkan melalui penyemaian biji,
setekan,cangkokan, okulasi dan langkah-langkah tanaman yang masih bertunas.
4. Adapun prinsip atau cara menanam
bonsai adalah:Pot dibuat dari tanah bakaran,
porslen atau plastik.Air di dalam
pot harus dapat mengalir jika berlebih.Jenis tanahnya harus yang tidak mudah
padat.
Tanah di dalam pot harus cerul,
sehingga banyak mengandung udara bersih.Daya serap tanah
terhadap air baik.
5. Membentuk tanaman bonsai ialah
membuat duplikat dari bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikat ini
bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap dibawah ukuran.
B. Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah
ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
1. Belajar mengkerdilkan pohon tidak
akan selancar yang diharapkan, kegagalan pasti akan dialaminya.Dengan demikian
hendaknya bagi para pemula untuk memiliki kesabaran yang tinggi Jadikanlah
kegagalansebagai ujian untuk mengulang lagi lebih baik lagi.
2. Bagi yang memiliki tanaman
bonsai, hendaknya memeliharanya dengan baik, karena membentuk tanaman kerdil
dan memeliharanya hingga beberapa ratus tahun lamanya, merupakan suatu kesenian
tersedirinya
9
Kata
Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Biologi ini. Tidak lupa juga Saya ucapkan terima kasih kepada guru Biologi saya yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bonsai, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis
Artikel
Isnawati
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Tujuan……………………………………………………………………………..1
B.
Latar
Belakang…………………………………………………………………….1
C.
Metode…………………………………………………………………………….1
D.
Sistematika
Penulisan……………………………………………………………..1
E.
Kegunaan………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Bagian
Tanaman, Sifat dan Fungsinya……………………………………………3
1.
Organ-organ
Tanaman dan Sifatnya…………………………………………..3
2.
Fungsi
Bagian Tanaman……………………………………………………….4
B.
Bibit
Bonsai………………………………………………………………………..4
C.
Bakal
Bonsai dan Cara Menanamnya……………………………………………..5
D.
Tahap-Tahap
Pembentukan Bonsai……………………………………………….7
E.
Penyempurnaan
Bentuk Bonsai……………………………………………………8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………...9
B.
Saran………………………………………………………………………………..9
BalasHapuscream pemutih badan whitening
cream pembesar pantan
alat pembesar payudara
obat pemutih wajah
cream pemutih wajah
obat pembesar payudara
obat pelangsing badan body slim herbal
obat pelangsing badan lida daidahua
obat pelangsing badan fatloss
obat pelangsing badan meizitang
obat pelangsing badan abc acay berry
obat pelangsing badan fruit plant
obat perangsang wanita dh2o
obat perangsang wanita viagra cair
permenkaret perangsang sex love
obat perangsang wanita potenzol
obat perangsang wanita blue wizard
obat perangsang wanita sex drop
obat perangsang wanita opium spray
kondom getar
kondom berduri
celana kesehatan hernia
obat kuat sex pria tahan lama
obat perangsang wanita ampuh
obat penghilang tato
liquisd sex